GALERI



Postingan populer dari blog ini

Penjahat Cinta

Ini Kisah Tentang Aku Aku terlahir “PREMATUR”, sehingga orang tua menjemurku pada pagi hari menjelang Matahari Beranjak dari tidurnya. Aku dijemur dengan alas selembar daun pisang yang baru diambil dari pohonnya. Tahun 1988 orang tua ku belum sanggup membiayai perawatan medis berupa “INCUBATOR” dengan alasan biaya yang sangat mahal bagi orang yang belum mampu. Beruntungnya aku masih hidup sampai sekarang berkat kegigihan orang tua ku yang merawatku. Aku dilahirkan tepat jam 10 malam pada tanggal 12 Maret 1988 di Rumbai Pesisir jalan Lembah Damai yang disebut Kampung Bukit Kota Pekanbaru. Ini ceritaku. Sampai umurku beranjak 6   tahun, aku di sekolahkan sekolah dasar kampung bukit. Aku pendiam, tak banyak bicara, dan tidak banyak teman di sekolah sampai sekolah menengah pertama (SMP). Saat usiaku beranjak 16 tahun, aku mulai hidup bebas. Aku mencoba semua yang terlarang, semua yang dilarang orang tua dan agama. Merokok, minum-minuman keras, ganja (cimeng), dan yang lainnya
Baca selengkapnya

AKU ADALAH PRIA TERSULIT

Hari-hari ku tidak begitu istimewa. Selalu biasa saja. Namun aku menikmatinya meski ada banyak penyesalan di masa lampau. Masa depan ku mungkin tidak pernah ada, karna aku tidak sesukses teman-teman yang berada di atas sana. Apa yang aku lakukan mungkin selalu salah dimata mereka. Sekarang hidupku terasa suram dan bisa dibilang kurang bahagia. Rumah Tangga ku juga sekarang tidak harmonis lagi karena diriku yang salah, tidak pernah berusaha membahagiakan mereka. Mungkin sendiri lebih baik daripada bersama hanya membuat menderita orang lain saja. Aku sungguh tak tau hidup yang harus aku jalani, dan seperti apa jala hidupku. Memang benar tanpa banyak uang, aku bukan siapa-siapa! Dulu aku menikmatinya, menikmati kebahagian tanpa uang. Sekarang nyata bagiku, tanpa satu persenpun ditanganku semua telah menjauh. Semoga dikemudian hari aku bisa membahagiakan kalian kembali, itupun sebelum aku mati. Aku ingin dia tidak akan menangis bila aku tidak ada di atas tanah ini. Wahai kaum pria yang ada
Baca selengkapnya